Mengembangkan Kemampuan Bicara
Selain paling menonjol, kemampuan berbicara dan berjalan dapat terlihat secara langsung. Tugas orang tua pada tahap ini adalah memberikan simulasi atau rangsangan sesering mungkin. Semakin dini rangsangan yang diberikan hasilnya akan semakin baik.
Untuk mengembangkan kemampuan bicara, mulailah dengan mengajaknya bercakap-cakap sejak bayi. Bahkan sejak dalam kandungan, janin sudah bisa diajak berkomunikasi. Itulah sebabnya orang tua terytama para ibu agar lebih intensif lagi berkomunikasi dengan janin yang dikandungnya. Stimulasi janin dalam kandungan dilakukan dengan mengajak berbicara, mengobrol, menyanyikan lagu, membacakan doa, lagu-lagu keagamaan sambil mengelus-elus perut ibu. Dapat pula dengan memperdengarkan lagu melalui radio kaset yang ditempelkan di perut ibu. Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap hari, setiap saat ibu dapat berinteraksi dengan janinnya, kapanpun dan di manapun ibu dapat melakukan stimulasi tersebut.
Stimulasi Kemampuan Berbicara
- lakukan sejak dalam kandungan sering diajak komunikasi kapanpun dan dimanapun
- berkomunikasi secara non verbal dengan menggunakan bahasa tubuh dan bunyi-bunyian
- merespon setiap gerakan atau bunyi yang dilakukan anak, sekecil apapun sebagai bentuk penghargaan atas apa yang dilakukannya
- libatkan anak dalam setiap kegiatan yang kita lakukan untuk melihat responnya
- tunjukkan buku pada anak dan bacakan
- nyanyikan lagu atau puisi pada anak
- bacakan dongeng setiap kali ia hendak tidur
- ajari anak menggunakan kata-kata untuk menunjukkan keinginannya
- saat mandi, perkenalkan nama-nama anggota tubuhnya
- beri kebebasan anak untuk berbicara seluas mungkin sepanjang tidak membahayakan
- beri anak penjelasan mengenai sesuatu yang ditemui. Meski belum mengerti setidaknya ia telah menyimpan memori tersebut
- bermain dengan benda-benda (masakan, teleponan, minum teh, mengendarai mobil)
- meniru tingkah laku dan ucapan orang lain
- melakukan interaksi timbal balik
(diambil dari VitaLove)
with love,